Pekanbaru - 23 April 2022. Sudah pernah mendengar Pesantren Luka? Ini adalah ide kreatif dan inovatif yang dilahirkan oleh Indonesia Wound Care Clinician Asosiation (InWCCA). Tidak hanya sebatas program kerja tetapi telah diwujudkan secara nyata dan konsisten, diinisiasi untuk memfasilitasi pembekalan kompetensi perawat dalam bentuk kegiatan Pesantren Luka. Kegiatan ini dilakukan secara serentak se-Indonesia di bulan April-Mei 2022. Terbukti, Pandemi tidak menyurutkan semangat InWCCA dalam mengabdi untuk kesejahteraan Profesi dan masyarakat.
InWCCA Cabang Provinsi Riau sukses melaksanakan kegiatan ini pada tanggal 23 - 24 April 2022 di Auditorium UMRI Pekanbaru. Hadir dalam pembukaan acara tersebut ketua DPD PPNI Pekanbaru, Ns. H. Dipa Handra, S.Kep. Dalam sambutanya beliau sangat mengapresiasi dan mendukung kegiatan yang dilakukan oleh InWCCA Riau. Turut hadir pada acara pembukaan Ketua DPW PPNI Provinsi Riau, H. Ahmad Yusuf, Amd.Kep, S.Sos, M.H. Beliau juga memberikan arahan dan motivasi bagi setiap peserta pelatihan agar selalu meningkatkan kompetensi perawat untuk memberikan pelayanan yang berkualitas. Hadir juga secara virtual dalam acara pembukaan, Presiden InWCCA, Ns. Edy Mulyadi, M. Kep., WOC(ET)N.
Ditemui secara daring, Gubernur InWCCA Provinsi Riau, July Widiyanto, S.Kep.,M.Kes (Epid) sekaligus Ketua Divisi Hubungan Antar Lembaga DPW PPNI Provinsi Riau, memberikan keterangan mengenai kegiatan Pesantren Luka yang telah berjalan selama 2 hari tersebut. “Kegiatan Pesantren Luka merupakan sebuah kegiatan sosial dan ilmiah yang dilakukan oleh InWCCA, difokuskan untuk perawat dengan penghasilan minimal sebagai prioritas dan belum mendapatkan pelatihan. Dengan kegiatan ini diharapkan perawat akan memiliki kompetensi khususnya asuhan keperawatan luka dengan prinsip-prinsip modern. Sehingga dengan dilakukan kegiatan ini, perawat memiliki kompetensi perawatan luka dasar untuk mengembangkan kewirausahaan/praktik mandiri ataupun dalam bentuk home care ”ungkapnya.
“PPNI Provinsi Riau sangat mendukung kegiatan ini. Dukungan DPD PPNI Kota Pekanbaru dan DPW PPNI Provinsi Riau diberikan baik dalam bentuk motivasi maupun pemberian SKP gratis sehingga dapat membantu teman sejawat profesi perawat yang membutuhkan kredit profesi” imbuhnya.
Dalam keterangannya menjelaskan bahwa InWCCA merupakan sebuah ikatan Alumni Pelatihan Luka, Stoma dan Kontinen yang didirikan pada 10 Oktober 2010. Namun karena pandemi, kegiatan Pesantren Luka baru berjalan 3 kali selama 5 tahun. Kegiatan Pesantren Luka merupakan kegiatan nasional yang dicetuskan oleh InWCCA pusat dan dijalankan oleh InWCCA yang ada diseluruh cabang di Indonesia. Pada tahun ini InWCCA Riau sendiri mengadakan secara blended secara daring dan luring’’
“Mekanisme pendaftaran peserta pesantren luka dilakukan melalui google form, tertuang dalam pertanyaan diantaranya aktifitas peserta dalam pelayanan kesehatan, termasuk salah satunya survey penghasilan yang merupakan prioritas utama penjaringan peserta. Tetapi tidak menutup kemungkinan peserta berasal dari perawat yang tertarik mengikuti dan bukan merupakan sasaran prioritas, peserta tersebut difasilitasi melalui daring” paparnya.
“Tingginya minat para perawat, terlihat dari banyaknya para peserta yang mendaftar secara daring mencapai 102 orang, berasal dari beberapa daerah di Provinsi Riau bahkan di luar Provinsi Riau antara lain Batam, Jambi, Bangka Belitung, dan Bali. Sedangkan peserta luring dibatasi sebanyak 25 orang” jelasnya.
Tak tanggung - tanggung, pemateri yang dihadirkan merupakan para pakar dan praktisi perawatan luka Ns. Maria S., S. Kep, WOC(ET)N, yang merupakan koordinator poli perawatan luka di RS. Eka Hospital Pekanbaru, dan hadir sebagai pemateri lainnya yaitu para alumni perawatan luka yang sudah paripurna dan telah terbukti berhasil bahkan sebagai CEO praktek mandirinya, yaitu Ns. Muhammad Rizul E., WOC(ET)N; CEO Praktek Mandiri Senada Center Dumai, Ns. Siti Nurrul A. S. Kep, WOC(ET)N; CEO Praktek Mandiri Duri Care Center, dan Sunandar F., SST. MM, CWCC; CEO Sunandar Wound Care Center Tembilahan. Hadirnya para pemateri tersebut diharapkan semakin memotivasi peserta dalam mengembangkan semangat kewirausahaannya sebagai perawat. Terwujudnya kegiatan Pesantren Luka ini tentunya tidak lepas dari dukungan dari beberapa sponsor antara lain Metcovazin, PT Kalbe, PT Sintesa, PT Generic Mahakam, dan lainnya.
Semangat pengabdian ini tentunya dapat menjadi inspirasi dan contoh nyata, bagi organisasi, himpunan maupun ikatan profesi perawat yang mempunyai keinginan dan potensi untuk mengabdi bagi masyarakat dan profesi terutama dalam meningkatkan kesejahteraan perawat yang masih memiliki penghasilan minimal. Semoga dapat lahir lagi pesantren pesantren lainnya yang dapat memberikan bekal kompetensi untuk meningkatkan kesejahteraan perawat.
Penulis: Ari Utami
Editor: Juli Widiyanto
Link Sertifikat Seminar dan Wokshop Step By Step Pengurusan Str Baru Dan Perpanjangan STR Rabu, 14 Sep 2022, 17:13:11 WIB, Dibaca : 1183 Kali |
DPW PPNI Prov Riau Menyelenggarakan Seminar dan Workshop Pengurusan STR online Sabtu, 10 Sep 2022, 18:04:23 WIB, Dibaca : 247 Kali |
Perjuangan Honorer Jadi ASN Semakin Bergulir Rabu, 07 Sep 2022, 12:56:25 WIB, Dibaca : 163 Kali |