Jakarta - Kabar baik datang dari Kemenkes untuk para Nakes. Melalui konferensi pers via daring yang diikuti di Jakarta, Jumat (29/4), Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyampaikan dengan mulai menurunnya kasus Covid 19, Kemenkes akan melakukan transformasi di bidang kesehatan sebagaimana arahan Presiden. Menkes Budi menyampaikan, kebijakan ini difokuskan di bidang sumber daya manusia (SDM) untuk memastikan kecukupan tenaga kesehatan. Hal ini tentunya sebagai respon pemerintah dari Rapat Dengar Pendapat Komisi IX DPR RI pada tanggal 11 April 2022, yang membahas Pendayagunaan Tenaga Kesehatan Indonesia, termasuk Tenaga Kesehatan non ASN dan Tenaga Honorer.
Dalam kesempatan itu, Budi mengatakan telah melakukan diskusi bersama Menteri Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, dan Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional. Dari hasil diskusi tersebut telah disetujui untuk membuka formasi penerimaan tenaga honorer kesehatan sebagai calon ASN dan PPPK pada 2022 sampai 2023. “Ini sama seperti yang dilakukan di Kemendikbudristek untuk guru-guru” Kata Menkes Budi.
Menkes mengharapkan, dengan kebijakan ini, lebih dari 200 ribu tenaga kesehatan non ASN seperti tenaga honorer dapat beralih status menjadi PPPK mulai tahun ini dan tahun depan, seiring dengan mulai berlakunya aturan pemerintah bahwa tidak ada lagi posisi tenaga honorer pada 2023. Sementara itu, pemerintah masih kekurangan SDM untuk tenaga kesehatan. Menkes mengakui adanya aturan baru itu membuat tenaga kesehatan honorer khawatir akan nasibnya ke depannya.
Budi mengatakan pihaknya sudah menyampaikan pembukaan perekrutan ini ke seluruh pemerintah daerah. Sampai sekarang, ada 200.000 lebih tenaga kesehatan dengan status honorer yang sudah menyampaikan data-datanya ke Kementerian Kesehatan untuk bisa diproses sebagai calon ASN atau juga PPPK. “Pemerintah akan konsentrasi kepada nakes honorer yang sudah terbukti bekerja dan mengabdi kepada pemerintah baik daerah maupun pusat sebelum merekrut yang baru” imbuhnya. Dari data yang sudah masuk, mayoritas nakes honorer adalah perawat.
“Peserta tetap harus melakukan proses penilaian, evaluasi tulis, tetapi ada poin khusus/prioritas untuk teman-teman yang sudah menjadi honorer dengan masa bakti tertentu, sesuai dengan juknis Kemenpan-RB” tambah Arianti Anaya, Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan Kemenkes.
"Para tenaga kesehatan honorer yang berada di seluruh Indonesia agar bisa lebih tenang karena masa depannya sudah bisa lebih jelas. Dan, tolong segera melakukan pendaftaran melalui pemerintah daerah, agar segera bisa kita proses sebagai calon ASN dan juga PPPK , mudah mudahan pemenuhan SDM nakes di seluruh daerah terpenuhi dan memberikan ketenangan, jangan lupa untuk langsung mendaftar" pungkasnya.
Berikut link youtube dari konferensi pers dengan Menkes tersebut: https://www.youtube.com/watch?v=k5Lb5_cXoyo
Penulis: Ibnu Rusdi
Pelantikan Bapena DPW PPNI DKI Jakarta: Bentuk Nyata Hadirnya Perawat Minggu, 17 Nov 2024, 22:31:21 WIB, Dibaca : 107 Kali |
Gelar Rapat Pleno, PPNI Sulsel Siap Hadirkan Program Kerja Berkualitas Sabtu, 03 Sep 2022, 19:04:31 WIB, Dibaca : 217 Kali |
Menakar Potensi Ekonomi Media Massa Perawat Senin, 29 Agu 2022, 09:47:52 WIB, Dibaca : 163 Kali |